15/12/14

Kisah Ali bin Abi Thalib Dan Orang Tua

Ada sebuah kisah indah dari kitab hadis Usfuryah, yang dicoba penulis kisahkan ulang dengan redaksi yang berbeda; Telah menjadi prinsip hidup bagi sahabat Ali bin Abi Thalib  untuk tidak datang terlambat menuju masjid guna melaksanakan sholat subuh bersama Rasulullah Saw.
Telah tertanam pula dalam hati beliau untuk menghormati orang yang lebih tua darinya, dan menyayangi yang lebih muda. Sampai menjelang subuh saat itu, ketika hendak menuju masjid, beliau berpas-pasan dengan seorang yang tua di jalan. Dengan segala hormat, sahabat Ali tidak mendahului orang tua itu. Tapi, sahabat Ali hanya mengikutinya di belakang, sebagai penghormatan.
Di masjid, sholat subuhpun di mulai, Rasulullah memulai takbir memimpin sholat para sahabatnya. Namun, ada yang berbeda dalam sholat subuh kali ini. Tak biasa Rasul rukuk cukup lama.
Di jalan, akhirnya sahabat Ali sampai di masjid, dan setelah diketahuinya pula ternyata seorang tua tadi bukan muslim dan tidak sedang berjalan menuju masjid. Alipun memulai jama'ahnya bersama Rasul.
Selepas sholat subuh, para sahabat bertanya kepada Rasul, mengapa rukuk kali ini cukup lama. Rasul pun menjawab bahwa ketika rukuk, malaikat Jibril menahan Rasul untuk bangun, sampai akhirnya Jibril melepasnya, maka Rasul melanjutkan ke i'tidal.
Setelah itu Jibril pun datang dan menjelaskan sebab mengapa ia menahan rukuk Rasul. Dijelaskannya, karena untuk menunggu sahabat Ali yang "tertahan" di jalan oleh seorang tua. Demikian akhlak seorang sahabat Ali bin Abi Thalib. Seorang sahabat yang nantinya diangkat menjadi khalifah ke-4 menggantikan Utsman bin Affan yang terbunuh.
Demikian sahabat Ali mengajarkan untuk menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda, walaupun bukan seorang muslim;
ان من اكمل المؤمنين ايمانا احسنهم خلقا والطفهم باهله (الترميذي)

"Sesungguhnya di antara orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang paling baik akhlaknya dan yang paling lemah-lembut terhadap keluarganya." (H.R. Tirmidzi) 23/11/14

0 komentar: