15/12/14

Alquran; Yang Baik Belum Tentu Baik

قال تعالي: |=ÏGä. ãNà6øn=tæ ãA$tFÉ)ø9$# uqèdur ×nöä. öNä3©9 ( #Ó|¤tãur br& (#qèdtõ3s? $\«øx© uqèdur ׎öyz öNà6©9 ( #Ó|¤tãur br& (#q6Åsè? $\«øx© uqèdur @ŽŸ° öNä3©9 3 ª!$#ur ãNn=÷ètƒ óOçFRr&ur Ÿw šcqßJn=÷ès? ÇËÊÏÈ
  
"Diwajibkan atas kamu berperang, Padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. boleh Jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia Amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (Q.S. al-Baqarah: 216)
Ayat di atas berbicara dalam konteks peperangan. Namun demikian, dapat dipahami dalam konteks kekinian. Mengambil pelajaran dari ayat di atas; Terkadang, seseorang membenci sesuatu namun ternyata sesuatu itu baik baginya. Terkadang pula, seseorang menyukai sesuatu namun ternyata sesuatu itu tidak baik baginya.
Kadang kala timbul rasa berat dalam hati untuk melaksanakan sholat, namun sesungguhnya itu baik. Kadang kala rasa malas mengalahkan niat untuk membaca Alquran, namun sesungguhnya itu baik. Kadang kala rasa sombong mengikis niat menghormati guru, namun sesungguhnya itu baik, dsb.

Kadang kala ingin rasanya setiap hari dilalui hanya dengan bermain game, namun sesungguhnya itu tidak baik. Kadang kala ingin rasanya selalu memejamkan mata menikmati indahnya mimpi, namun sesungguhnya itu tidak baik. Begitulah kehidupan, kesadaran akan nilai sesuatu, apakah baik atau buruk, harus dimiliki oleh setiap muslim. Agar apa yang dikerjakan termasuk dalam perkara yang diridhoi oleh Allah SWT.

0 komentar: