25/12/12

Khuthbah Idul Fithri 1433


 'IDUL FITHRI 2012
Hadirin hadirat jamaah sholat idul fitri rahimakumullah
                Marilah kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah AWT, taqwa dalam arti menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya. Karena kita harus yakin bahwa hanya dengan berbekal takwalah kita dapat memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.
                Dimulai dari tenggelamnya matahari di akhir bulan ramadhan, gemuruh takbir, tahlil, tahmid, dan tasbih terdengar diseluruh negara islam menandakan sebuah kepuasan dan kegembiraan karna telah berhasil melewati satu bulan penuh bulan puasa, menahan lapar dan dahaga, serta mengekang kuat hawa nafsu sebagai musuh terbesar bagi umat manusia. Sungguh sebuah momentum yang sangat indah, hilir mudik orang yang ingin membayar zakat, rautan sebuah senyum kegembiraan, menambah indahnya hari nan fithri, hari idul fithri. Suasana menjadi semakin syakral dan syahdu, ketika kaum muslimin pergi berbondong-bondong ke masjid-masjid, mushola-mushola, bahkan ke tanah lapang dengan satu tujuan yang sama, untuk
sujud bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang diberi, nikmat kemenangan, n
ikmat islam, nikmat iman, dan nikmat ihsan. Itulah sebuah kenikmatan dan rasa syukur yang sangat luar biasa yang hanya dapat dirasakan oleh hamba-hamba-Nya yang beriman, orang-orang yang berhasil menaklukkan hawa nafsunya.


“Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama tuhannya, lalu dia sembahyang. Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.” (Al-A’la: 14-17)
                Karena hanya orang-orang yang berimanlah yang mengerti dan paham bahwa tujuan akhir dari kehidupannya adalah akhirat yaitu surga.


“Dan adapun orang yang takut kepada kebesaran tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya).”An-Naziat: 40-41)
                Akan tetapi, sebaiknya kita tetap ingat dan sadar bahwa perang kita melawan hawa nafsu tak berhenti sampai akhir ramadhon saja, tapi bulan-bulan selanjutnya kita akan terus mendapat serangan dari iblis dan bala tentaranya sampai kita tergelincir dalam jurang kemaksiatan.
                Sama halnya dengan bangsa kita indonesia, yang telah lama merdeka,  agama islam khususnya, walau pada kenyataannya kita sudah merdeka, tapi kita tidak akan pernah berhenti untuk di jajah walau bukan seperti saudara kita di Palestina ataupun tempat lainnya. Tapi mental kita, moral kita, gaya hidup kita.


“dan tidak akan rela terhadapmu orang-orang yahudi dan nasrani sampai kamu mengikuti keyakinan mereka”(Al-Baqarah:
Hadirin wal hadirat jama’ah sholat idul fithri yang dimuliakan Allah!!
                Dengan program 3 F 1 S mereka. yaitu Food, Fasion, Festival and Sex: makanan, pakaian, festifal dan sex bebas, mereka terus menjajah negri ini. Makanan,apakah kita sudah benar-benar teliti bahwa makanan yang kita makan benar-benar halal? Bagaimana mereka menyembelih sapi yang menjadi kornet makanan sehari-sari kita?bagaimana mereka menyembelih ayam kfc yang menjadi makanan yang selalu kita idam-idamkan?.pakaian, apakah kita pernah berfikir bahwa pakaian yang kita gunakan, pakaian kurang bahan, pakaian ketat, you can see dll dapat menyelamatkan kita dari panasnya neraka?. Festifal, apakah kita tidak pernah berfikir berapa banyak anak manusia yang tidak solat asar karna ingin menonton pertandingan bola? Tidak solat subuh karna terlalu letih bergadang menonton euro?. Sex, tidakkah kita pernah berfikir betapa besar perjuangan nabi Muhammad dalam mengangkat moral kemudian kita rusak dengan sengaja?.
                Sangat salah jika kita hanya diam berpangku tangan merelakan bangsa ini kelak dipimpin dengan orang-orang yang tak bermoral. Lembaga pendidikan sepertinya benar-benar memiliki beban yang sangat berat dalam hal ini. Dimana dituntut untuk tidak hanya memikirkan formalitas tapi juga moralitas anak didik.
Hadirin wal hadirat jamaah sholat idul fithri yang di rahmati Allah!!
Hari idul fitri yang berarti kembali kepada kesucian, hari ini kita telah berhasil meraih kemenangan dalam pertempuran melawan hawa nafsu. Kemenangan yang telah kita rebut dan kita raih ini marilah kita pertahankan dengan sungguh-sungguh. Jangan mudah terlena dan mudah tergiur oleh bujuk rayu setan iblis dan pasukannya. Setan adalah musuh yang harus selalu kita waspadai, karena mereka selalu berusaha keras menggoda kita dengan berbagai cara untuk melakukan kemaksiatan dan kesenangan dunia, agar kemenangan yang kita raih itu, kita lepaskan begitu saja dengan menuruti ajakan hawa nafsu yang menjadi bala tentara iblis dan setan la’natullah.
Tekat dan janji iblis untuk menggoda manusia telah diikrarkan didepan Allah setelah ia di usir dari surga dan mendapat laklat Allah sampai hari kiamat . dengan segala kelicikan dan keculasannya ia selalu menggoda anak  turun adam sampai hari kiamat. Sebagaimana yang diterangkan dalam ayat berikut






“Iblis berkata, ‘karena Angkau telah menghukum saya tersesat, maka saya akan menghalang-halangi mereka dari jalan engkau yang lurus. Kemudian saya akan mendatangi mereka dari arah muka dan belakang, serta dari arah kanan dan kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan dari mereka yang bersyukur(taat)”(Al-A’raaf:16-17)
Hadirin wal hadirat jamaah sholat idul fitri yang dirahmati Allah!!
Rasulullah SAW bersabda:



“ Barangsiapa yang menghidupkan malam idul fithri, hatinya tidak akan mati di saat hati orang-orang lain mati”
Menghidupkan malam idul fithri dapat dilakukan diantaranya dengan memperbanyak takbir Diantara bunyi takbir:



“Tiada Tuhan yang berhak di sembah kecuali Allah SWT. Kita tidak menyembah kecuali kepada-Nya, dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya, walaupun orang-orang kafir tidak menyukainya.”
Adalah sebuah pengakuan yang tulus bahwa ibadah yang kita lakukan semata-mata hanya karena Allah SWT, bukan karena yang lain. Mengerjakan ibadah tanpa tendensin apa-apa dan tanpa dipengaruhi oleh keadaan. Dikala kaya, mendapatkan karunia rajin beribadah dan disaat miskin dengan kondisi yang serba kekurangan juga tetap rajin beribadah. Bukan sebaliknya, jika dalam kesulitan dan kesusahan tekun beribadah, tetapi disaat senang dan penuh dengan kemewahan lupa ibadah kepada Allah SWT. Sikap inilah yang disindir Allah SWT dalam firrman-Nya:





“Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya.”(Yunus; 12)
Hadirin wal hadirat jamaah sholat idul fitri yang di rahmati Allah!!
Takbir yang kita lantunkan mendidik kita untuk ikhlas menyembah Allah dalam segala keadaan.


“dan Allah memuliakan tentara-Nya”
Tentara Allah adalah mereka yang berjuang membela dan menegakkan agama Allah dengan ikhlas hanya karena Allah semata. Jika saudara memakmurkan masjid bagi kejayaan islam dan umatnya, maka saudara adalah tentara Allah, saudara menyelenggarakan dakwah, saudara tersinggung karena agama saudara dihina dan dicaci maki orang, maka saudara adalah tentara Allah. Sekarang memang kita tidak sedang berperang seperti pada waku perang badar, uhud, khaibar, khandaq dll tetapi yang kita hadapi sekarang adalah perang ideologi, perang keyakinan. Sekarang mungkin kita masih beriman, sekarang mungkin kita masih muslim, tetapi generasi yang akan datang, anak cucu kita di masa depan yang akan hidup 10-15 tahun yang akan datang, waallahua’lam.
Menjadi tentara Allah itu tidak berarti kita harus memakai pakaian resmi, berlindung dibawah korp atau bendera tertentu. Kita bisa berbeda-beda bendera, tetapi niat dan motivasi kita berjuang, membela dan menegakkan agama Allah SWT.
Kaum muslim boleh berbaju polisi, tentara, dokter, konglomerat, artis, birokrat, polikus, dsb. Tetapi jiwa dan kepribadiannya tidak boleh luntur karena baju yang dipakai. Ia sanggup berkata “ I am  a police but I am muslim, I am a soldier but I am muslim, I am a doctor but I am muslim, I am an actor but I am muslim, I am a musisian but I am muslim ”.
Hadirin wal hadirat jamaah sholat idul fithri yang di rahmati Allah!!
Dengan melakukan puasa ramadhon sebulan penuh, mengerjakan shalat tarawih di malam harinya, memperbanyak membaca al-qur’an, dan berbagai amal sholeh lainnya, lalu mengakhiri puasa ramadhan dengan mengeluarkan zakat fithrah, maka berarti insyaallah kita kembali kepada fithrah, yaitu suci dan bersih dihadapan Allah SWT. Tinggal dosa kita terhadap sesama manusia. Kita jadikan momentum lebaran ini, sebagai arena untuk saling memaafkan satu sama lain. Sebab pengampunan Allah atas dosa yang berkaitan dengan sesama manusia, bergantung pada yang bersangkutan untuk saling maaf memaafkan, selama dua manusia ini tetap saling bermusuhan, saling membenci, bahkan tak pernah bertegur sapa, jangan pernah berharap ampunan dari Allah akan turun.
Di sinilah letak hakekat kebahagiaan idul fithri, yaitu kemenangan mengendalikan hawa nafsu melalui puasa dan membina keharmonisan pergaulan dengan bermaaf-maafan.
Rasulullah SAW bersabda:




“Janganlah kamu memutuskan hubungan persaudaraan, jangan saling bertolak belakang, jangan saling emosi, jangan saling dengki dan jadilah kamu hamba Allah SWT yang bersaudara. Tidak halal bagi seorang muslim tidak menyapa (karena bermusuhan) saudaranya selama diatas tiga hari.”(HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam hadits lain :


“Dua orang dimana Allah SWT tidak akan melihat kepada mereka berdua pada hari kiamat, yaitu: orang yang memutuskan persaudaraan, dan tetangga yang buruk.”
Hanya saja sangat disayangkan, ego dan rasa sombong yang tinggi, sikap tak mau mengalah dan saling menyalahkan, ditambah gengsi yang semakin membesarkan kepala membuat kita enggan untuk saling  maaf-memaafkan. Apakah kurang tauladan yang telah diajarkan junjungan kita nabi Muhammad SAW? Teringat tak kala beliau selalu disakiti, dihina, dicaci, dibilang gila, sampai dilempar kotoran. Tp, beliau tetap memberi maaf kepada mereka. Karena islam ada sebagai rahmat untuk semesta alam.
Jiwa dan raga ini bukan milik kita, tapi milik Allah sepenuhnya, kita hanya punya hak pakai. Maka berbahagialah orang-orang yang berhasil membersihkan dirinya. Sebulan ramadhon kita berpuasa dan bertarawih dimalam harinya, lalu membayar zakat, bertakbir membesarkan Allah SWT, mennunaikan sholat idul fithri, kemudian bersilaturrahim untuk saling memaaf-maafkan.
Hadirin wal hadirat jamaah sholat idul fitri yang di rahmati Allah!!
Akhirnya, dari ramadhan ke ramadhan, dari idul fithri ke idul fithri, lengkap dengan segala aktifitasnya, kita akan sampai keufuk yang tertinggi perjalanan manusia yatu taqwa. ahmad putra dwitama


0 komentar: