قال رسول الله صلي الله عليه وسلم: لاتقاطعوا ولاتدابروا ولاتباغضوا
ولاتحاسدوا وكونواعباد الله اخوانا ولايحل لمسلم ان يهجر اخاه فوق ثلاث (رواه
الترمذي)
Rasulullah Saw., bersabda: "Janganlah kalian saling memutuskan
hubungan, dan jangan saling bertolak belakang, dan jangan saling membenci,
serta jangan pula saling mendengki, dan jadilah hamba-hamba Allah yang
bersaudara. Dan tidaklah halal bagi seorang muslim mendiamkan saudaranya lebih
dari tiga hari." (H.R. At-Tirmizi)
Dalam hadis ini, Rasulullah mengajarkan kepada umatnya terhadap beberapa
hal yang dapat menjadikan umat sebagai umat yang bersatu, ummatan wahidah,
saling bersaudara (اخوانا). Beberapa hal tersebut sebagaimana yang telah tersebutkan di
atas, dalam bentuk larangan; janganlah saling memutuskan hubungan, jangan
saling bertolak belakang, jangan saling membenci, dan jangan pula saling
mendengki.
Empat larangan Rasulullah tersebut dapat dimengerti dampak negatifnya
dengan penjelasan yang sederhana. Pertama, larangan memutuskan hubungan antara
sesama umat Muslim. Dalam kesempatan lain, Alquran juga menyinggung akan
pentingnya menjaga hubungan sesama muslim, Alquran pun menegaskan;
انماالمؤمنون اخوة, فاصلحوا بين اخويكم
"Sesungguhnya orang-orang
yang beriman itu bersaudara, maka perbaikilah (hubungan) antara dua saudara
kalian (yang bertikai)."
Dalam hadis lain diterangkan bahwa Rasulullah memberikan perumpamaan
bagi orang-orang yang beriman. Orang beriman itu laksana bangunan yang saling
menguatkan satu sama lainnya.
Kedua, larangan saling bertolak belakang. Manusia diciptakan Allah
dengan berbagai bentuk fisik dan karakter yang berbeda-beda, dengan perbedaan
ini sangat mungkin ditemukan ketidakcocokan pendapat. Ini merupakan fitrah
manusia, yang jika tidak disikapi dengan bijak akan menimbulkan pertikaian
dengan berbagai bentuknya, bahkan sampai pertumpahan darah.
Janganlah saling bertolak belakang, jangan saling bertikai, jangan
saling merasa paling benar! Alquran sendiri memberikan petunjuk terhadap apa
yang harus dilakukan saat perbedaan itu muncul; Musyawarah, duduk bersama dan
berdiskusi mencari jalan tengah dan solusi yang dapat diterima bersama.
Ketiga, jangan saling membenci. Sikap saling membenci merupakan sikap
yang tidak lepas dari sebab. Tentu ada faktor penyebab sikap saling membenci.
faktor-faktor ini yang seharusnya dapat dihindari oleh seorang muslim.
perbedaan pendapat, dicegah dengan bermusyawarah agar tidak saling membenci.
Perbedaan status sosial, disikapi dengan bijak agar tidak saling membenci dsb.
Keempat, jangan saling mendengki. Dengki atau hasud merupakan sifat yang
sangat besar dampaknya dalam menggoyang persatuan suatu kelompok. Akibat hasud,
kelompok yang solid dan kompak dapat saling bermusuhan. Akibat hasud, kisah
kelam peperangan antara Ali bin Abi Thalib dengan istri Nabi, Aisyah terjadi.
Antara Ali bin Abi Thalib dengan sekertaris pribadi Nabi, Mu'awiyah bin Abi
Sufyan terjadi. Banyak bentuk kerusakan luar biasa dari sifat hasud ini.
Empat sifat demikianlah yang dapat menunda persatuan umat. Namun, jika
umat dapat mengikis sifat-sifat tersebut, maka yang tercipta adalah wakuunu
'ibadallahi ikhwanan, umat yang saling bersaudara, saling bersatu, kokoh
dalam menegakkan bangunan Islam di muka bumi.
Di akhir perkataannya, Rasulullah memberikan penegasan sebagai
peringatan bahwa tidak halal bagi seorang muslim untuk tidak menegur sapa
saudaranya dengan sengaja, karena beda pendapat, benci dsb. Tidak halal berarti
haram. Haram berarti jika dikerjakan mendapat dosa, jika ditinggalkan mendapat
pahala. Banyak dosa berarti? 27-11-14
0 komentar:
Posting Komentar