قال تعالي: |=ÏGä.
ãNà6øn=tæ
ãA$tFÉ)ø9$#
uqèdur
×nöä.
öNä3©9
(
#Ó|¤tãur
br&
(#qèdtõ3s?
$\«øx©
uqèdur
×öyz
öNà6©9
(
#Ó|¤tãur
br&
(#q6Åsè?
$\«øx©
uqèdur
@°
öNä3©9
3
ª!$#ur
ãNn=÷èt
óOçFRr&ur
w
cqßJn=÷ès?
ÇËÊÏÈ
"Diwajibkan atas kamu berperang, Padahal berperang itu adalah sesuatu
yang kamu benci. boleh Jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia Amat baik bagimu,
dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu;
Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (Q.S. al-Baqarah: 216)
Ayat di atas berbicara dalam konteks peperangan. Namun demikian, dapat
dipahami dalam konteks kekinian. Mengambil pelajaran dari ayat di atas;
Terkadang, seseorang membenci sesuatu namun ternyata sesuatu itu baik baginya.
Terkadang pula, seseorang menyukai sesuatu namun ternyata sesuatu itu tidak
baik baginya.
Kadang kala timbul rasa berat dalam hati untuk melaksanakan sholat,
namun sesungguhnya itu baik. Kadang kala rasa malas mengalahkan niat untuk
membaca Alquran, namun sesungguhnya itu baik. Kadang kala rasa sombong mengikis
niat menghormati guru, namun sesungguhnya itu baik, dsb.
Kadang kala ingin rasanya setiap hari dilalui hanya dengan bermain game,
namun sesungguhnya itu tidak baik. Kadang kala ingin rasanya selalu memejamkan
mata menikmati indahnya mimpi, namun sesungguhnya itu tidak baik. Begitulah
kehidupan, kesadaran akan nilai sesuatu, apakah baik atau buruk, harus dimiliki
oleh setiap muslim. Agar apa yang dikerjakan termasuk dalam perkara yang
diridhoi oleh Allah SWT.
0 komentar:
Posting Komentar