'IDUL FITHRI 2012
Hadirin hadirat jamaah sholat idul fitri
rahimakumullah
Marilah
kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah AWT, taqwa dalam arti menjalankan
segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya. Karena kita
harus yakin bahwa hanya dengan berbekal takwalah kita dapat memperoleh
kebahagiaan dunia dan akhirat.
Dimulai
dari tenggelamnya matahari di akhir bulan ramadhan, gemuruh takbir, tahlil,
tahmid, dan tasbih terdengar diseluruh negara islam menandakan sebuah kepuasan
dan kegembiraan karna telah berhasil melewati satu bulan penuh bulan puasa,
menahan lapar dan dahaga, serta mengekang kuat hawa nafsu sebagai musuh
terbesar bagi umat manusia. Sungguh sebuah momentum yang sangat indah, hilir
mudik orang yang ingin membayar zakat, rautan sebuah senyum kegembiraan,
menambah indahnya hari nan fithri, hari idul fithri. Suasana menjadi semakin
syakral dan syahdu, ketika kaum muslimin pergi berbondong-bondong ke
masjid-masjid, mushola-mushola, bahkan ke tanah lapang dengan satu tujuan yang
sama, untuk
sujud bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang diberi, nikmat kemenangan, n
ikmat islam, nikmat iman, dan nikmat ihsan. Itulah sebuah kenikmatan dan rasa syukur yang sangat luar biasa yang hanya dapat dirasakan oleh hamba-hamba-Nya yang beriman, orang-orang yang berhasil menaklukkan hawa nafsunya.
sujud bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang diberi, nikmat kemenangan, n
ikmat islam, nikmat iman, dan nikmat ihsan. Itulah sebuah kenikmatan dan rasa syukur yang sangat luar biasa yang hanya dapat dirasakan oleh hamba-hamba-Nya yang beriman, orang-orang yang berhasil menaklukkan hawa nafsunya.
“Sesungguhnya beruntunglah orang yang
membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama tuhannya, lalu dia
sembahyang. Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedang
kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.” (Al-A’la: 14-17)
Karena
hanya orang-orang yang berimanlah yang mengerti dan paham bahwa tujuan akhir
dari kehidupannya adalah akhirat yaitu surga.
“Dan adapun orang yang takut kepada kebesaran
tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya
surgalah tempat tinggal(nya).”An-Naziat: 40-41)
Akan
tetapi, sebaiknya kita tetap ingat dan sadar bahwa perang kita melawan hawa
nafsu tak berhenti sampai akhir ramadhon saja, tapi bulan-bulan selanjutnya
kita akan terus mendapat serangan dari iblis dan bala tentaranya sampai kita
tergelincir dalam jurang kemaksiatan.
Sama
halnya dengan bangsa kita indonesia, yang telah lama merdeka, agama islam khususnya, walau pada kenyataannya
kita sudah merdeka, tapi kita tidak akan pernah berhenti untuk di jajah walau
bukan seperti saudara kita di Palestina ataupun tempat lainnya. Tapi mental
kita, moral kita, gaya hidup kita.
“dan tidak akan rela terhadapmu orang-orang
yahudi dan nasrani sampai kamu mengikuti keyakinan mereka”(Al-Baqarah:
Hadirin wal hadirat jama’ah sholat idul fithri
yang dimuliakan Allah!!
Dengan
program 3 F 1 S mereka. yaitu Food, Fasion, Festival and Sex: makanan, pakaian,
festifal dan sex bebas, mereka terus menjajah negri ini. Makanan,apakah kita
sudah benar-benar teliti bahwa makanan yang kita makan benar-benar halal?
Bagaimana mereka menyembelih sapi yang menjadi kornet makanan sehari-sari
kita?bagaimana mereka menyembelih ayam kfc yang menjadi makanan yang selalu
kita idam-idamkan?.pakaian, apakah kita pernah berfikir bahwa pakaian yang kita
gunakan, pakaian kurang bahan, pakaian ketat, you can see dll dapat
menyelamatkan kita dari panasnya neraka?. Festifal, apakah kita tidak pernah
berfikir berapa banyak anak manusia yang tidak solat asar karna ingin menonton
pertandingan bola? Tidak solat subuh karna terlalu letih bergadang menonton
euro?. Sex, tidakkah kita pernah berfikir betapa besar perjuangan nabi Muhammad
dalam mengangkat moral kemudian kita rusak dengan sengaja?.
Sangat
salah jika kita hanya diam berpangku tangan merelakan bangsa ini kelak dipimpin
dengan orang-orang yang tak bermoral. Lembaga pendidikan sepertinya benar-benar
memiliki beban yang sangat berat dalam hal ini. Dimana dituntut untuk tidak
hanya memikirkan formalitas tapi juga moralitas anak didik.
Hadirin wal hadirat jamaah sholat idul fithri
yang di rahmati Allah!!
Hari idul fitri yang
berarti kembali kepada kesucian, hari ini kita telah berhasil meraih kemenangan
dalam pertempuran melawan hawa nafsu. Kemenangan yang telah kita rebut dan kita
raih ini marilah kita pertahankan dengan sungguh-sungguh. Jangan mudah terlena
dan mudah tergiur oleh bujuk rayu setan iblis dan pasukannya. Setan adalah
musuh yang harus selalu kita waspadai, karena mereka selalu berusaha keras
menggoda kita dengan berbagai cara untuk melakukan kemaksiatan dan kesenangan
dunia, agar kemenangan yang kita raih itu, kita lepaskan begitu saja dengan
menuruti ajakan hawa nafsu yang menjadi bala tentara iblis dan setan
la’natullah.
Tekat dan janji iblis
untuk menggoda manusia telah diikrarkan didepan Allah setelah ia di usir dari
surga dan mendapat laklat Allah sampai hari kiamat . dengan segala kelicikan
dan keculasannya ia selalu menggoda anak
turun adam sampai hari kiamat. Sebagaimana yang diterangkan dalam ayat
berikut
“Iblis berkata,
‘karena Angkau telah menghukum saya tersesat, maka saya akan menghalang-halangi
mereka dari jalan engkau yang lurus. Kemudian saya akan mendatangi mereka dari
arah muka dan belakang, serta dari arah kanan dan kiri mereka. Dan Engkau tidak
akan mendapati kebanyakan dari mereka yang bersyukur(taat)”(Al-A’raaf:16-17)
Hadirin wal hadirat jamaah sholat idul fitri
yang dirahmati Allah!!
Rasulullah SAW
bersabda:
“ Barangsiapa yang
menghidupkan malam idul fithri, hatinya tidak akan mati di saat hati
orang-orang lain mati”
Menghidupkan malam
idul fithri dapat dilakukan diantaranya dengan memperbanyak takbir Diantara
bunyi takbir:
“Tiada Tuhan yang
berhak di sembah kecuali Allah SWT. Kita tidak menyembah kecuali kepada-Nya,
dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya, walaupun orang-orang kafir tidak
menyukainya.”
Adalah sebuah
pengakuan yang tulus bahwa ibadah yang kita lakukan semata-mata hanya karena
Allah SWT, bukan karena yang lain. Mengerjakan ibadah tanpa tendensin apa-apa
dan tanpa dipengaruhi oleh keadaan. Dikala kaya, mendapatkan karunia rajin
beribadah dan disaat miskin dengan kondisi yang serba kekurangan juga tetap
rajin beribadah. Bukan sebaliknya, jika dalam kesulitan dan kesusahan tekun
beribadah, tetapi disaat senang dan penuh dengan kemewahan lupa ibadah kepada
Allah SWT. Sikap inilah yang disindir Allah SWT dalam firrman-Nya:
“Dan apabila manusia
ditimpa bahaya dia berdoa kepada kami dalam keadaan berbaring, duduk atau
berdiri, tetapi setelah kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali)
melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada kami
untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya.”(Yunus; 12)
Hadirin wal hadirat jamaah sholat idul fitri
yang di rahmati Allah!!
Takbir yang kita
lantunkan mendidik kita untuk ikhlas menyembah Allah dalam segala keadaan.
“dan Allah memuliakan
tentara-Nya”
Tentara Allah adalah
mereka yang berjuang membela dan menegakkan agama Allah dengan ikhlas hanya
karena Allah semata. Jika saudara memakmurkan masjid bagi kejayaan islam dan
umatnya, maka saudara adalah tentara Allah, saudara menyelenggarakan dakwah,
saudara tersinggung karena agama saudara dihina dan dicaci maki orang, maka
saudara adalah tentara Allah. Sekarang memang kita tidak sedang berperang
seperti pada waku perang badar, uhud, khaibar, khandaq dll tetapi yang kita
hadapi sekarang adalah perang ideologi, perang keyakinan. Sekarang mungkin kita
masih beriman, sekarang mungkin kita masih muslim, tetapi generasi yang akan
datang, anak cucu kita di masa depan yang akan hidup 10-15 tahun yang akan
datang, waallahua’lam.
Menjadi tentara Allah
itu tidak berarti kita harus memakai pakaian resmi, berlindung dibawah korp
atau bendera tertentu. Kita bisa berbeda-beda bendera, tetapi niat dan motivasi
kita berjuang, membela dan menegakkan agama Allah SWT.
Kaum muslim boleh
berbaju polisi, tentara, dokter, konglomerat, artis, birokrat, polikus, dsb.
Tetapi jiwa dan kepribadiannya tidak boleh luntur karena baju yang dipakai. Ia
sanggup berkata “ I am a police but I am
muslim, I am a soldier but I am muslim, I am a doctor but I am muslim, I am an
actor but I am muslim, I am a musisian but I am muslim ”.
Hadirin wal hadirat jamaah sholat idul fithri
yang di rahmati Allah!!
Dengan melakukan
puasa ramadhon sebulan penuh, mengerjakan shalat tarawih di malam harinya,
memperbanyak membaca al-qur’an, dan berbagai amal sholeh lainnya, lalu
mengakhiri puasa ramadhan dengan mengeluarkan zakat fithrah, maka berarti
insyaallah kita kembali kepada fithrah, yaitu suci dan bersih dihadapan Allah
SWT. Tinggal dosa kita terhadap sesama manusia. Kita jadikan momentum lebaran
ini, sebagai arena untuk saling memaafkan satu sama lain. Sebab pengampunan
Allah atas dosa yang berkaitan dengan sesama manusia, bergantung pada yang
bersangkutan untuk saling maaf memaafkan, selama dua manusia ini tetap saling
bermusuhan, saling membenci, bahkan tak pernah bertegur sapa, jangan pernah
berharap ampunan dari Allah akan turun.
Di sinilah letak
hakekat kebahagiaan idul fithri, yaitu kemenangan mengendalikan hawa nafsu
melalui puasa dan membina keharmonisan pergaulan dengan bermaaf-maafan.
Rasulullah SAW
bersabda:
“Janganlah kamu
memutuskan hubungan persaudaraan, jangan saling bertolak belakang, jangan
saling emosi, jangan saling dengki dan jadilah kamu hamba Allah SWT yang
bersaudara. Tidak halal bagi seorang muslim tidak menyapa (karena bermusuhan)
saudaranya selama diatas tiga hari.”(HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam hadits lain :
“Dua orang dimana
Allah SWT tidak akan melihat kepada mereka berdua pada hari kiamat, yaitu:
orang yang memutuskan persaudaraan, dan tetangga yang buruk.”
Hanya saja sangat
disayangkan, ego dan rasa sombong yang tinggi, sikap tak mau mengalah dan
saling menyalahkan, ditambah gengsi yang semakin membesarkan kepala membuat
kita enggan untuk saling maaf-memaafkan.
Apakah kurang tauladan yang telah diajarkan junjungan kita nabi Muhammad SAW?
Teringat tak kala beliau selalu disakiti, dihina, dicaci, dibilang gila, sampai
dilempar kotoran. Tp, beliau tetap memberi maaf kepada mereka. Karena islam ada
sebagai rahmat untuk semesta alam.
Jiwa dan raga ini
bukan milik kita, tapi milik Allah sepenuhnya, kita hanya punya hak pakai. Maka
berbahagialah orang-orang yang berhasil membersihkan dirinya. Sebulan ramadhon
kita berpuasa dan bertarawih dimalam harinya, lalu membayar zakat, bertakbir
membesarkan Allah SWT, mennunaikan sholat idul fithri, kemudian bersilaturrahim
untuk saling memaaf-maafkan.
Hadirin wal hadirat jamaah sholat idul fitri
yang di rahmati Allah!!
Akhirnya, dari
ramadhan ke ramadhan, dari idul fithri ke idul fithri, lengkap dengan segala
aktifitasnya, kita akan sampai keufuk yang tertinggi perjalanan manusia yatu
taqwa. ahmad putra dwitama
0 komentar:
Posting Komentar